Kisah Sukses Sepatu Compass – Di tahun 2020 sepertinya masih menjadi tahun nya sepatu Compass, brand sepatu dari Bandung ini, merupakan buatan dari Gunawan Kahar sejak tahun 1998. Compas sempat membuat kehebohan di skena sneakers dengan pembatalan rilis kolaborasi mereka dengan Potmeetspop dan Old Blue co karena banyak antrian dan berpotensi chaos.
Selain itu, pengembangan strategi marketing sepatu Compass yang berilian, konon yang membawa mereka pada titik sekarang ini. Karena justru di awal kemunculannya, merek ini pernah mengalami stagnasi pengembangan produk. Walau sepertinya waktu itu juga dialami semua produk lokal, karena gempuran produk sepatu impor sejak awal tahun 2000-an.
Kisah Sukses Sepatu Compass
Nah, untuk kamu yang penasaran seperti apa perjalanan sepatu Compass, berikut penjelasannya!
Sejarah Sepatu Compass
Di periode awal berdiri yaitu 1998, merek Compass sempat mengalami masa yang berat. Terlebih lagi waktu itu selain bersaing dengan produk sepatu impor, kita juga mengalami krisis ekonomi. Kebangkitan Compass diawali pada 2017 ketika Aji Handoko sang creative director bergabung dan mengembangkan sisi kreatif dan strategi bisnis. Diyakini sosok Aji Handoko ini ada dibalik suksesnya merek Compass.
Aji Handoko
Aji Handoko bukan orang baru di industri sepatu, karyanya mulai dikenal luas semenjak mendesain sepatu ARL. Saat itu NOAH menjadi ambassadornya. Konon ARL mengalami hambatan dalam proses produksi. Selain itu, ekosistem industri sneakers belum seperti sekarang.
Perjalanan sulit itu membawa Aji berjumpa dengan Kahar Gunawan, pemilik pabrik sepatu di Bandung yang bersedia memproduksi ARL. ARL dinilai berhasil membuat Gunawan dan Aji menjalin kerja sama sejak 2017 untuk membangun kembali sepatu Compass yang sudah dimulai Gunawan sejak 1998.
Aji mendapatkan kebebasan penuh mulai dari mendesain hingga membangun strategi marketing. Compass mulai meraih sukses di tahun 2018. Capaian ini tidak mengherankan, karena Aji merupakan pecinta sepatu sedari kecil. Bahkan, Aji kecil membawa sepatu ketika tidur, karena saking cintanya. Selain itu, buku gambarnya pun dipenuhi oleh gambar sepatu.
Kolaborasi Sepatu Compass
Keberhasilan Aji sepertinya bukan hanya pada produksi sepatu yang berkualitas. Keberhasilan merek Compass ada pada keberhasilannya membawa sepatu Compass sebagai simbol gaya hidup yang sangat kuat. Jadi, seperti sekarang, sepatu Compass begitu dicari karena akhirnya ia bukan sekedar sepatu saja, melainkan sudah menjadi simbol sneakerhead yang memiliki hashtag locak pride.
Langkah pria kelahiran 31 tahun silam dalam membangun merek ini sangat terukur. Diawali dengan menghadirkan kolaborasi dengan sejumlah influencer dan sneakerhead Indonesia. Salah satunya adalah menggandeng Bryant Notodihardjo, influencer sekaligus social media manager L.O.C sehingga menghasilkan rilis Compass Bravo 001.
Kolaborasi Compass yang menarik adalah desain untuk media komunitas denim, Darahku Biru. Dari kolaborasi dengan komunitas ini, muncul karya kolaborasi dengan Pot Meets Pop dan Compass 98 Vintage yang didesain oleh Old Blue Co.
Mengawali tahun 2020, mereka semakin memperkuat posisi di skena sneakers dengan kolaborasi bersama Kelompok Penerbang Roket (KPR). Setiap versi dari kolaborasi ini didesain secara khusus menggambarkan kepribadian personel KPR yaitu Coki, Rey, dan Viki.
Sepatu Compass Sempat Disebut Sepatu Gaib
Melejitnya sepatu Compass dan rentetan kolaborasi epic ini semakin membuat Compass naik daun. Seiring dengan itu, gerakan Indo Pride kemudian Local Pride sebagai wujud cinta produk lokal dan ekosistem dikampanyekan oleh komunitas juga sejumlah influencer membuat sepatu Compass semakin banyak diburu oleh orang-orang.
Hingga di satu momen muncul istilah sepatu gaib
Mungkin itu semua karena, banyak yang kesulitan membeli sepatu ini. Gimana tidak, pada setiap rilis tipe atau model terbaru sepatu Compass selalu habis dalam hitungan jam bahkan menit.
Strategi Produksi Sepatu Compass
Langkanya di pasaran, julukan sepatu gaib tampaknya justru karena Aji berusaha menjaga nilai perusahaan yang sudah berlaku belasan tahun dari sepatu Compass sejak 1998. Semangat kekeluargaan tetap dipertahankan entah itu produksi maupun pemasaran. Seperti kekuatan brand sepatu Compass berawal dari sini.
Semangat dan nilai perusahaan inilah yang membawa Aji untuk menggunakan tagline “Sepatu Rakyat” dan juga sebutan “Teman Compass” untuk pecinta sepatu ini.
Aji dan manajemen perusahaan tidak mau langsung menaikan angka produksi melebihi kapasitas dan kemampuan sumber daya mereka, demi menjaga estafet perusahaan dari generasi ke generasi.
Jika di tahun lalu kapasitas produksi sekitar 3000 pasang per bulan, sekarang kenaikan kapasitas produksi juga dibatasi 4500 – 5000 pasang perbulan. Strategi produksi ini dilakukan karena selain melihat kemampuan produksi, juga diharapkan standar kualitas sneakers yang dipasarkan tetap terjaga dan tidak mengecewakan konsumen.
Itu dia sejarah suksesnya sepatu compass, semoga kalian yang sedang mencari tahu informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.